Temannya Nanda...

Jumat, 23 September 2011

#JumatMalam...Penghuni Lemari...

Ini kenapa gue jadi parno sendiri ngeliat lemari yang ada dikamar gue? MySpace

Fenomena nulis cerita hantu udah lama merambat dikomunitas online dunia, sehingga gue, yang masih labil ini jadi ikut-ikutan nulis cerita hantu... Niat gue sih, biar takutnya rame-rame... Sekian deh pembukaannya, gue bakal mulai untuk nulis cerita gue yang pertama... Bismillahirahmanirahim... #MatiinLampu...

  MySpacePenghuni LemariMySpace

Ini cerita tentang seorang cewek, dia termasuk anak populer bin gaul dikampusnya, kategori yang punya banyak teman, pergi kepasar temannya banyak, kekampus banyak, terus di Fesbuk ribuan, di twitter sama aja. Pokoknya dia tipe anak cukup gaul dimasyarakat. Tentunya, dia juga punya banyak cowok yang berusaha jadian ama dia... Siapa yang gak suka ama dia, anaknya cantik, pintar, terus ortunya kaya... Bisa dibilang, dia itu tipe cewek yang "Beuh" kalo bisa dijadikan pacar. Cewek ini bernama Lidya. Tapi sayang, dia selalu nganggap remeh cowok.

 Suatu malam, ayah dan ibu Lidya bercerita kepada Lidya tentang rencana untuk membeli sebuah rumah baru. Alasannya beli rumah baru karena mereka butuh suasana baru. Lidya hanya mengiyakan saja, kemudian berlalu ke kamarnya. Dikamar dia langsung mengganti baju tidur dan merebahkan badannya di ranjang. 5 detik kemudian dia tertidur. Dalam tidur dia bermimpi bermain disebuah ladang yang dipenuhi ilalang, di berlari, dalam mimpi itu ia masih kecil, berlari disepanjang ladang, terus ketumpukan jerami dan tidur diatas jerami tersebut menatap matahari... 

 "Kriiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiing" Alarm jam Lidya berbunyi sebagai isyarat bahwa dia harus berangkat kuliah. Lidya sendiri merupakan seorang Mahasiswi Fakultas Ekonomi di Universitas X. Singkat cerita Lidya kekampus dan melewati hal-hal seperti biasanya, hingga disore hari, ketika ia hendak pulang, ia merasa diikuti... Begitu juga ketika diatas mobil, ia merasa kursi belakang ada yang duduk. Lidya tak berani memeriksa. Dia tegang. Sangat panik. Kemudian dia putar lagu kesukaannya untuk mencairkan suasana. Sesampai dirumah, Lidya langsung disambut Orang tuanya untuk segera bergegas karena mereka akan pindah rumah pada malam itu juga. Lidya pun kembali berlalu ke kamar untuk menyiapkan semua barang-barangnya. 

 Tepat Jam 12 malam #Jengjengjeng... MySpace

Lidya sampai dirumah yang dikatakan oleh ayahnya, rumah yang memiliki gaya zaman Belanda, berlantai dua, dan memiliki halaman yang luas. Kemudian ayahnya bercerita bahwa dulu Lidya sekeluarga pernah menginap dirumah ini sekitar satu minggu. Karena rumah ini merupakan rumah teman dari ayah Lidya. Rumah ini telah lama ditinggal semenjak teman ayah Lidya kehilangan putra kesayangannya dalam suatu kecelakaan. Karena sudah larut malam, Lidya ditunjukkan dimana kamarnya, sudah tertata rapi karena sudah diminta oleh ayah Lidya sebelumnya kepada penjaga rumah. 

 Ketika Lidya dalam kamarnya, dia melihat sebuah lemari besar. Lemari dengan ukiran tua, terlihat jelas bahwa lemari tersebut telah dimakan usia dan rayap. Kemudian Lidya menaruh pakaian yang ia miliki kedalam lemari tersebut. Karena keletihan, Lidya tertidur setelah selesai menata pakaian dilemarinya. Dalam tidurnya dia kembali bermimpi. bertemu dengan seorang anak kecil, mengajak dia bermain, berlari di ladang ilalang, kemudian kembali masuk kegudang. 

 "Praaaaak!" Lidya terbangun, pintu lemari terbuka seperti didorong dari dalam. Lidya melihat kedalam lemari, tercium bau amis, namun ia tak menghiraukannya. Kemudian Lidya menutup kembali pintu tersebut. Kalian tau apa yang terjadi? sesosok anak kecil, terlihat pada pintu lemari tersebut. Lidya tersentak, dan melompat ketempat tidurnya. Kemudian anak itu hilang. Lidya mencoba tidur kembali, tapi tiba-tiba lemari tersebut berderit, seolah dihimpit beban yang berat sekali. Lidya menutup telinga, ia tak mampu menahan ketakutannya, dia berdoa, dan berusaha untuk berteriak, namun suaranya hilang seketika. Ketika cahaya matahari masuk kedalam kamar, Lidya bisa bernafas lega, dan langsung berlari ke tempat ibunya. Yah, seperti biasa, Ibu Lidya tak percaya dengan cerita anaknya itu. Lidya pun mencoba untuk berpikir positif... Setiap malam, Lidya mengalami hal yang sama, membuat dia stress, dia nggak lagi bisa konsen ama kuliahnya, hingga suatu malam, ia ingin mengakhiri semuanya dengan melihat apa yang terjadi dengan lemari tersebut. Malam itu juga, Lidya bermimpi, memimpikan anak yang sama, tapi sekarang keadaan anak ini sangat mengerikan, bahu kirinya patah, tulangnya mencuat keluar, kepalanya tidak lurus lagi, dan berbicara terbata tak jelas... Dimimpi itu Lidya hanya sebagai seorang gadis kecil, tapi ia merasa akrab dengan anak tersebut. Sehingga ia tak takut dengan anak berpenampilan begitu. Dimimpinya, Lidya masih berlari di ladang dan masuk ke gudang. Namun sekarang mimpinya agak berbeda, disitu di melihat dirinya sendiri, sedang bermain dengan seorang anak laki-laki, bermain "Petak Umpet". Gadis kecil itu yang jaga, dan anak laki-laki tersebut pergi bersembunyi. Gadis tersebut menghitung hingga sepuluh dan mulai mencari, anak tersebut bersembunyi dalam sebuah kotak, tepat disebelah lemari besar, gadis tersebut mencari dan menginjak kotak tersebut untuk melihat kebagian atas lemari, namun sayang... kotak tersebut patah, sehingga kaki gadis tersebut terluka. Lidya kecil menangis dan penjaga rumah tersebut datang dan mengobati kaki Lidya kecil. Kemudian Lidya dibawa pulang kerumah. Sejak saat itu juga, Lidya teringat teman bermainnya diwaktu kecil, seorang anak yang ia cari, dan ternyata bersembunyi dikotak yang telah ia injak, ternyata kayu merobek leher dan tangan anak tersebut, sayang anak tersebut tak terselamatkan karena keluarga tak menyangka ia bersembunyi disana. Lidya menatap kepada sosok yang berada didekatnya. Lidya menangis, meminta maaf. Anak tersebut diam, menatap mata Lidya. Dia hanya tersenyum dan berkata pendek. "Dulu ayahku kesulitan mencariku, sekarang giliran ayahmu. Bermainlah lagi denganku Lidya, Aku telah lama menunggumu... :)"MySpace

Tamat...

27 komentar:

  1. Nice! :D
    Saya suka cerita horor! ^^

    ...tapi saya ga suka nonton film horor. Nyali saya kecil... :(

    Lagi dong, cerita horornya. :D

    BalasHapus
  2. awal2nya gak serem tapi pas bagian akhir, klimaksnya bagus, hahahah :D

    banyakin cerita horor ya, love it :D

    BalasHapus
  3. eh kok... akhirnya gitu? jadi nyawa Lidya terjebak main sama temen kecilnya itu?

    BalasHapus
  4. wah....
    (-_-")
    sangat menyesal membacanya
    g"kan bisa tidur nyenyak dh malam ini
    menakutkan
    tapi ceritanya buat penasaran
    satu pertanyaan untuk "anak ante" lai selamat lidya t????

    BalasHapus
  5. astagaaaaaa koq sereeeeeem siiiiih nan..

    BalasHapus
  6. nggak dilanjutin bacanya juga penasaran. lanjut baca tapi horor banget. bikin merinding.udah malem gini bacanya. >.<

    BalasHapus
  7. Sop, saya juga nyalinya kecil... Pas ngetik sambil gemeteran gitu...

    Oke, bakal diusahain dulu ya... Cari moment yang tepat dulu nih Pit...

    Iya, temennya ngajak main terus, kamu mau ikutan Ririz?

    Sip, saya berhasil ya bikin takut sama-sama... Ya kan Nova?

    Niatnya juga gitu Nonni... : )

    Chilfia, Emang pas waktu penasaran ternyata mati lampu... #HeningSeketika...

    Saya horor dapet komen kayak kamu...

    Lidya itu anak gaul di masyarakat... Pengennya sih ngasih namanya Lina...

    BalasHapus
  8. Gokilan kak vina deh... :p

    Udah, jangan diliatin terus lemari dikamarnya, ntar ada yg muncul tuh Merliza... #ParnoTiba-Tiba...

    BalasHapus
  9. Wedeww... SEREEEMMM BGT Sob!!!
    Jadi Kebayang2 neh,,, Kuatir gak bisa Bobo' malam ini!!!!
    Hihihihi..
    Waah,,, Ceritanya TRAGIS juga tuh Nasipnya Temennya Lidya..Kasian BGT Dia gak sengaja terbunuh dgn Tragis oleh si Lidya..

    BalasHapus
  10. saya jadi teringat sama keponakan saya yang selalu memakai kata 'jeng jeng jeng' begitu kedapetan ada sesuatu :) hehehe.. maaf jadi ngelantur komennya mas :(

    BalasHapus
  11. Fiuuuhh.. untung bacanya nggak tengah malam. :D
    Awalnya nggak serem, tapi akhirnya bikin mules!

    BalasHapus
  12. siiiiiip.....uni suka cerita nya,,,horor beudg deecch,,,terus kan bakat mu,,,tp banyakin lgi ya biar tambah seraaaaaaaaaaammmmm,,,,oke diak syg??klo mandukuang uni ndk talok,tpi untuk mendukung ceritanya iya bangeeet,,,,,semangat!!!!!!

    BalasHapus
  13. aku kan penggila horror nih ya bo...
    menurut aku sih. kurraaaaaaang seram bobo :)
    hehehehe
    maap ya, itu menurut reni lho bo :D

    BalasHapus
  14. belum berani baca postinganya.. kayaknya ngeri
    liat komennya aja langsung merinding, haha
    ngoment dulu aja yaa :p

    BalasHapus
  15. Cebong, komen-komen nya yang serem-serem, ceritanya gak serem kok... hihihi... #KetawaSetan

    Reni, emang gak berani bikin cerita seram-seram amat... Thanks ya udah ngasih komentar..

    Uni Ummu, makasih udah baca...

    Maksudnya bikin mual apa alvi?

    Mas majalah, gak apa-apa kok...

    #brbAmbillemaririnal,.. Gue nemu lemari nih...

    bagiblog ama vira: thanks udah kemari, baru sekali ini kemari kan? rajin-rajin ya datangnya...

    BalasHapus
  16. saya ga berani baca.. tapi akhirnya ngebaca juga gra2 penasaran..

    romantis bang ceritanya *lho?*

    BalasHapus
  17. @Rinaldo HAHAHAHAHAHAHA...

    Kalo ceritanya romantis, berarti ini cerita horor salah gaul riskaaaea... :)

    BalasHapus
  18. ih gila.. syeremm..
    kebayang anak kecil itu menyeringa tajam.. hiyyyyy...

    jadi kelanjutannya Papa nya Lidya bingung nyariin anaknya

    BalasHapus
    Balasan
    1. -___-" Gue juga merinding ngebaca nya... Padahal gue yang bikin... Errr... Iya, itu sekarang giliran bapaknya Lidya kehilangan anak... Dunia ini harus adil... #eaaaa

      Hapus
  19. kereeen sooob ..
    awalnya gue kira ini cerita absurd haha

    endingnya baguus, gak nyangka gue ...
    tumben gue nemu blogger yang bisa juga nulis horor ..
    beda banget sob sama yang lain , mulai sekarang mesti coba lebih sering nulis horor lagi ...
    semangat :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sebenarnya masih pengen nulis cerita horor sob, tapi entah karena apa, gue jadi paranoid sendiri... #Miris

      Hapus